IJL.Com- Manuver sekaligus akselerasi tajam Muhammad Tedja Kusuma membuat tembok pertahanan Satria  Muda runtuh. Assist brilian si kidal yang menawan.

Salfas melenggang ke babak perempatfinal IJL U-13 usai menekuk Satria Muda dengan skor dua gol tanpa balas. Dibuka Paskah Nainggolan dan ditutup Frayoga Wijaya.

Menyebut satu nama, tidak lain man of the match di laga kontra Satria Muda adalah winger jempolan mereka, Muhammad Tedja Kusuma. Si kidal yang terus menerus tanpa henti menjadi hantu menakutkan untuk Fajri Zaldiansyah dan kawan-kawan sejak peluit kick-off dibunyikan.

Dua assist brilian disumbangkan Tedja. Manuver kelas wahid, crossing super ciamik. Komentator pertandingan bahkan dibuat kehabisan kata-kata olehnya.

Ditemui seusai pertandingan, Tedja tidak lupa menginjak bumi. Sosok pemain dengan jiwa "dermawan" memang sudah terpancar jelas dalam bingkai wajahnya.

"Saya memang lebih senang memberi assist daripada mencetak gol, lebih bahagia melihat teman-teman saya bahagia," ujar Tedja.



"Ini memang sudah jadi tugas saya, jadi ya sudah seharusnya," tambah Tedja seraya merendah.





Kontribusi Tedja pada laga kontra Satria Muda tidak hanya bicara soal assist saja. Setiap bola ada di kakinya, praktis ada dua sampai tiga pemain lawan tersedot dengan aura pemilik nomor punggung 16 tersebut. Gol yang diciptakan Paskah dan Frayoga benar-benar sebuah bukti sahih.

Sepanjang 2x25 menit, Tedja juga termasuk tipe winger yang pandai atur nafas, jarang dirinya sampai kehabisan bensin. Sprint-sprint pendek yang kerap membuat bek lawan dibuat dag-dig-dug kalang-kabut.

Sekilas gaya permainan Tedja amat mirip eks pemain Manchester United, Ryan Giggs pada masa jayanya. Kuda-kuda gelandang sayap berkaki kidal, kokoh dan sulit ditebak.

"Saya dibantu dengan kakak saya, Array yang kini bermain di Tira Persikabo U-18 untuk menjaga fisik dan kecepatan berlari. Kebetulan juga pemain sayap, bedanya dia ada di posisi sayap kanan," tandas Tedja sedikit membuka rahasia.