IJL.Com- Pelan tapi pasti, Timah United mulai berani memperbaiki nasib di tabel klasemen Indonesia Junior League U-10. Batu loncatan makin dekat. 

Timah United tampil menggigit di pekan keenam IJL U-10. Menang meyakinkan atas Maesa Pararaider Army dan imbang dengan Proball Football sudah cukup membuat sang pelatih, Yance Putra tersenyum. 

Bagi Yance, poin penuh bukan harga mati. Cara anak didiknya berani berbicara di atas lapangan jauh lebih punya harga. 

"Anak-anak sudah mulai bisa mengikuti ritme IJL. Timah United ini baru dua tahun berdiri, pertama kali ikut liga dan kami memilih IJL," ujar Yance. 

"Enam pekan berjalan, saya lihat anak-anak makin berani pegang bola. Mereka juga pelan-pelan belajar kapan untuk ambil keputusan. Gembira sekali saya lihat perkembangan itu," tambah Yance. 

Kekuatan Timah United yang tidak hanya mengandalkan satu-dua nama semakin membuat Yance tersenyum. Muhammad Rendra Danish menjadi pemain yang menurutnya layak diberi acungan jempol. 

"Rendra tadi sakit, tapi dia punya tekad untuk bermain. Biasa main sebagai pengganti tapi dia bisa cetak gol. Positif artinya," jelas Yance. 

"Saya juga senang, pemain kami merata dalam urusan cetak gol. Artinya semua pemain bisa memanfaatkan panggung megah yang diberikan oleh IJL ini," tambah Yance. 

Saat ini Timah United bertengger di peringkat kesembilan tabel klasemen sementara Grup B. Bukan tidak mungkin ada kado manis dijemput pada akhir musim. 

"Saya tidak terlalu banyak berharap, yang penting tiap pekan semua pemain dapat kesan," tutur Yance. 

"Termasuk kiper, kami punya tiga dan semuanya merangkul," tandas Yance.